Citra adalah salah satu kata yang sering di dengar. Sudah awam, istilahnya ^_^. Bisa jadi ini karena sudah banyak profesi yang menggunakan citra dalam kegiatannya. Entah itu fotografer, ahli komputer vision, bahkan sebenarnya sampai ke psikolog pun kadang kala juga memanfaatkan citra dalam profesinya.
Nah, jika suatu saat ada seseorang yang bertanya tentang apa sih citra itu? Gak ada salahnya jika kita menjawab dengan bahasa yang lebih serius dan formil. Biar lebih keren lah, wakakakak, lagaknya -__-“

Ini dia definisi citra:
Citra (image) adalah gambar yang merupakan fungsi menerus (continue) dari intensitas cahaya pada bidang dua dimensi.

Dari definisinya, dapat diketahui bahwa citra itu membutuhkan cahaya sebagai salah satu parameter utamanya. Untuk lebih jelasnya, proses pembentukan citra dapat digambarkan sebagai berikut:
 
Sejumlah cahaya akan menerangi objek secara berulang dalam kurun waktu tertentu. Oleh objek, cahaya tersebut lalu dipantulkan kembali hingga ditangkap oleh alat-alat optik, contohnya: mata manusia, scanner, kamera dan sebagainya.
Nah, yang ditangkap oleh alat optik tersebut akan berupa bayangan dari objek yang direfleksikan pada bidang dua dimensi, bisa pada objek yang dilihat mata manusia, kertas maupun foto. Bayangan di bidang dua dimensi itulah yang kemudian kita sebut dengan citra.
            Jika digambarkan secara matematis @_@, maka definisi citra itu dapat dinotasikan sebagai berikut:
      f (x, y) = i(x, y).r(x, y)                                             
dimana:
f (x, y)        : intensitas cahaya (brightness) pada titik (x,y) dengan nilai berkisar antara nol sampai tak berhingga (0 < f(x,y) < ∞) karena cahaya merupakan salah satu bentuk energi.
i (x, y)        : iluminasi (jumlah cahaya) yang berasal dari sumber cahaya dengan nilai berkisar antar nol sampai tak berhingga (0 < i(x,y) < ∞)
r (x, y)       : derajat kemampuan obyek memantulkan cahaya (reflection) yang berasal dari sumber cahaya dengan nilai berkisar antara nol sampai satu (0 < r(x,y) < 1).  Nilai r(x,y) ditentukan oleh karakteristik obyek di dalam citra. Jika r(x,y)=0 maka terjadi penyerapan total sedangkan r(x,y)=1 menandakan terjadinya pemantulan total.



Semoga postingan ini membantu ya....
Soalnya waktu indah nyusun proposal Tugas Akhir, sulit dapetin proses pembentukan citra yang gamblang seperti ini. Hasil tulisan di atas ya...indah rangkum dari beberapa sumber waktu indah nyusun TA. Jadi, kalau kamu nyari tentang ini dan nyasar ke blog indah...kan jadi gak perlu ribet lagi. Coz...ini udah intinya... ^_^